TRANSLATOR

KESUNYIAN DUNIA


KESUNYIAN DUNIA
KESUNYIAN DUNIA
Pagi itu hari berkabut di kota New York, Slincair berjalan menyusuri tepian dermaga yang sunyi. Ia tidak sendiri, beberapa mata-mata mengawasinya dari kejauhan. Sampai saat ini mereka selalu khawatir bahwa sesuatu terjadi pada anak emas itu, bahkan perlindungan yang dilakukan telah memberi kesan yang berlebihan. Slincair mendapatkan bahwa ada yang tidak beres dengan kehidupannya sejak Ia pindah dari London menuju kota-kota di Amerika Serikat, semuanya seperti sebuah kejutan yang untuk saat ini tidak dapat diterima akal sehatnya. Bagaimana mungkin, Ayah asuhnya yang ditunjuk sebelumnya, yaitu John Wayne dapat dengan tiba-tiba tewas dalam kecelakaan. Dan bagi Slincair John sudah menjadi harapannya untuk memulai kehidupan yang baru.

Saat ini, kabut kota itu semakin tebal, bukan karena dinginnya cuaca yang semakin menjadi-jadi, namun karena kesepiannya belakangan ini. Banyak hal yang perlu dijawab, tentang bagaimana dia harus melanjutkan hari-harinya setelah ini, apakah akan ada perubahan yang lainnya? Sementara itu Arthur, Ayah asuhnya yang secara resmi ditunjuk oleh Mr. Aston kini mulai mendorongnya untuk kembali ke Birmingham. Kota-kota besar yang liar ini bukanlah tempat yang baik untuk hidup diluar ancaman, apapun bisa terjadi dari gelapnya sudut kota dan lorong-lorong misterius tempat para pesakitan pergi tinggal.

Tidak pernah direncanakan sebelumnya, bahwa Arthur dengan sangat beraninya menentang sugesti para intelejen yang selama ini dengan sepenuh hati melindungi Slincair. Habis manis sepah dibuang, mungkin itu adalah ungkapan yang tepat. Dengan tanpa sedikitpun ucapan terimakasih, Arthur mendesak penarikan semua mata-mata intelejen, dan melupakan jasa-jasa dari mereka yang telah mengorbankan nyawanya demi sang anak emas. Jelas ini sedikit menjengkelkan, dimana seseorang yang baik sekalipun bisa menjadi sangat arogan.

Sebelum itu, Nicholas telah menyarankan malaikat pelindung baru yang dapat memberikan jaminan keselematan kepada Slincair melampaui usaha John seorang. Tapi kepercayaan Arthur sepertinya telah sirna, Ia lebih mempercayai orang-orang dalam keluarga warisan Mr. Aston untuk melindungi sang anak. Dan jika harus dibandingkan, sebenarnya tidak ada dewa dalam upaya perlindungan, masing-masing telah membuat kesalahannya sendiri-sendiri. Membawa Slincari pulang ke Birmingham adalah kesalahan besar, dimana maut telah menantinya disana.

Bagi sebagian orang, memberikan keselamatan adalah hal yang terpenting, tidak peduli bagaimana anak tersebut dapat hidup sewajarnya dalam memiliki ketakutan. Jika Slincair mengetahui semua rahasia ini, maka tak ada lagi seorang pun yang dapat dia percaya, selain John. Banyak alasan kenapa pihak intelejen membiarkan semuanya berjalan sebagaimana adanya, karena Slincair adalah juga manusia.

Sungguh sangat meragukan apabila masih ada salah satu dari sekian banyak pria dewasa yang memata-matai tersebut peduli pada perasaan kesepian Slincair yang telah kehilangan Ayah asuhnya. Tidak, semua itu sama sekali tidak ada. Kabut membenam di atas aliran sungai, membentuk kesunyian dunia di tengah pekatnya udara musim dingin.

PICTURE CREDIT

Rating: 4.5 Description: Kesunyian Dunia Reviewer: Denny Leo - Itemreviewed: Pelindung Slincair

« READ MORE »

Blogger Tricks

PENGEJARAN


PENGEJARAN
PENGEJARAN
Waktu mendesak begitu cepat, saat-saat menegangkan dimana kemampuan John dalam bertindak sedang diuji dan sebuah kelalaian yang dilakukannya dengan meremehkan kepintaran musuh kini terbayar lunas. Pelunasannya adalah kehilangan Slincair dan menyesal seumur hidup. Itu sebanding? Tentu tidak, saat ini masih ada usaha agar semua itu menjadi sebanding, yaitu dengan mengejarnya, mempertaruhkan nyawa. Melintasi jalanan padat dengan harapan bahwa tidak ada bahaya lain yang mengincar, John bertaruh untuk mengambil jalan yang belum dikuasai sepenuhnya. Ia memotong jalan ke sana kemari dan mulai menggila saat nalurinya untuk menyerang semakin tinggi. Maka pada saat yang krusial itu keluarlah semacam binatang buas dari dalam jiwa John, seorang pemburu sejati yang saat ini sangat haus pada penaklukan.

Beberapa saat kemudian saat setir dibanting pada sebuah penghujung jalan yang buntu, John segera keluar dari dalam mobilnya dan memasuki sebuah pekarangan rumah yang luas. Tempat tersebut sudah berantakan dan tubuh Billy tergeletak di antara pekarangan yang rusak. Pot pecah dimana-mana dan sebuah meja hilang salah satu kakinya, menjadi doyong. Kursi-kursi melayang dan tercebur ke dalam sebuah kolam kecil. Ini sungguh adalah sebuah kekacauan. Ketika melangkah sedikit lebih jauh menuju bangunan depan rumah yang gelap, John melihat seberkas cahaya melayang diantara atap-atap rumah yang tinggi. Di situ, di sebagian beranda atas rumah muncul banyak sekali bayangan dan pada detik berikutnya, cahaya tersebut padam dengan sendirinya. Semestinya sebuah bahaya yang brutal telah dapat dicium oleh John, namun instingnya seperti telah mati, seperti takdir yang mengharuskannya mati pada malam hari ini.

Terdengar suara tembakan bertubi-tubi dari tiga senapan mesin yang ditembakkan dari beranda lantai atas rumah. Tembakan tersebut diarahkan pada John, dan tanpa ampun mematikan subjek yang ada di bawah. Terlihat sebuah genangan darah yang sangat mengerikan bercampur dengan air kolam yang merembes keluar. Tubuh John tergeletak pada posisi telungkup dan kepalanya sedikit hancur karena banyaknya tembakan. Sang Pahlawan akhirnya mati begitu saja.

"Bagaimana, bos, apakah sudah cukup?" Salah seorang penembak tersebut melirik ke arah atasannya yang saat ini sedang menghisap cerutu. Dari balik kegelapan, sosok tersebut menolehkan kepalanya ke bawah, ke arah tubuh yang tergeletak di sana.

"Cukup, itu mungkin pantas baginya." Pria ini tidak asing lagi, dia adalah Arthur, pengasuh sah dari Slincair yang diangkat oleh Mr. Aston sendiri. "Rupanya malaikat pelindung keluarga jauh lebih berguna daripada Ayah angkat tersebut."

Dari lantai atas ruangan tempat dimana Slincair sedang duduk di atas tempat tidur dan merasa ketakutan, Arthur mendekati anak tersebut dan membujuknya dengan banyak hal serta dengan lembut berkata, "Ayah angkatmu telah mati, mungkin kehidupan ini mengharuskannya mati lebih cepat. Aku berjanji akan mengasuhmu jauh lebih baik." Arthur menepuk pundak Slincair dan pada saat yang bersamaan keluar dari dalam ruangan yang gelap tersebut.

Terdapat beberapa intelejen di luar kamar tersebut salah satunya adalah Nicholas dan dengan hormat berkata, "Maafkan atas ketidakbecusan anak buah kami."

Arthur menatap pada Nicholas sejenak lalu pergi begitu saja, dan dari dalam hatinya masih merasa marah karena telah membahayakan sang anak emas. Pada langkahnya yang terakhir sebelum menuju pintu, Ia berkata, "Kita telah mengorbankan banyak hal demi anak tersebut, jadi usahakanlah yang terbaik."

PICTURE CREDIT

Rating: 4.5 Description: Pengejaran Reviewer: Denny Leo - Itemreviewed: Pelindung Slincair

« READ MORE »

DI BAWAH LANGIT KOTA NEW YORK


DI BAWAH LANGIT KOTA NEW YORK
Setelah pintu dibuka yang terjadi kemudian adalah kesunyian dan teriakan dari dunia kegelapan yang sangat kuat. Teriakan tersebut hanya dapat didengar oleh mereka yang memiliki pendengaran setajam pendengaran kucing. Aura jahat itu memasuki hampir keseluruh ruangan, menutupi aura kebaikan yang coba melawan. John berdiri disitu, tatapan matanya masih tenang dan dengan gerakan cepat segera meringkus pembunuh bayangan tersebut dengan satu tembakan.

TAR!!!!

Suara tembakan tersebut sangat nyaring, bahkan mungkin terdengar sampai pada lantai di atasnya di dalam hotel. Suara ribut-ribut di bawah semakin mendekat, di duga itu adalah beberapa penjaga yang panik atas apa yang terjadi. John melihat bahwa pembunuh bayangan tersebut tersungkur di atas lantai, mengeluarkan banyak darah. Tak lama setelah itu bau amis mulai tercium. Gelegar petir di atas langit kota New York memancarkan cahayanya memasuki ruangan kamar. Mati listrik yang tak dihindarkan dan tidak mungkin terjadi tanpa adanya sabotase. Dan John mencurigai bahwa pembunuh bayangan ini tidak sendiri. Ia dapat merasakan adanya pergerakan yang sangat cepat menjauhi lokasi.

Benar saja dan baru disadarinya bahwa listrik yang mati adalah upaya menghambat pengejaran. Suasana gelap sekarang dan ketika John menyalakan kacamata inframerahnya, Ia tidak dapat lagi melihat sesosok tersebut terbaring di atas lantai, hanya kubangan darah yang ditinggalkan. Pembunuh bayangan tersebut kabur. Namun ada sesuatu lain yang benar-benar dikhawatirkan oleh John bahwa Slincair tidak lagi aman berada di tempat persembunyiannya. Secepat kilat sebuah telepon genggam diambilnya dari saku celananya dan menghubungi rekannya yang berada di sekitar lokasi persembunyiaan Slincair.

“Bill, waspadalah disana, mereka mungkin mendekat ....” Sekalipun John merasakan ketegangan, namun suaranya tetap terdengar tenang. Perintah yang jelas dan tegas sangat membantu kerjasama tim.

John segera meloncat keluar jendela tepat setelah memutus hubungan telepon dan mendaki ke lantai atas, tepat dimana seharusnya kamarnya berada. Ada banyak pilihan yang saat ini dapat Ia lakukan dengan cermat diantaranya adalah menyusul ke tempat persembunyian Slincair atau bertahan sementara berharap bahwa musuh sama sekali tidak mengetahui keberadaan Slincair yang sesungguhnya. Namun segera sebuah panggilan telepon yang mencurigakan mengharuskan John bertindak segera. Sebuah panggilan dari Billy diangkat dengan cepat, namun suara yang berbicara bukanlah suara Billy, melainkan suara lain yang serak dan tenang, “Temui kami kembali ke Birmingham jika kau ingin Slincair selamat.”

Klik!

Telepon ditutup dan apa yang dipikirkan John selama beberapa detik mengejutkan itu adalah berpikir bahwa Ia dapat menyelamatkan Slincair tanpa harus memenuhi permintaan pembunuh bayangan tersebut. John segera berlari ke luar kamar hotel dan turun ke lantai bawah dengan tangga darurat. Setiap lompatan yang dilakukannya adalah setiap detik yang terbuang dengan taruhan. John mengambil mobil sedan miliknya di garasi mobil dan melaju cepat meninggalkan hotel dan pergi menuju lokasi persembunyiaan Slincair.

Masih ada waktu, pikirnya dalam hati.

PICTURE CREDIT

Rating: 4.5 Description: DI BAWAH LANGIT KOTA NEW YORK Reviewer: Denny Leo - Itemreviewed: Pelindung Slincair

« READ MORE »

BAHAYA DALAM KEGELAPAN


BAHAYA DALAM KEGELAPAN
BAHAYA DALAM KEGELAPAN
Gedung-gedung pencakar langit menghimpit keberadaan, jalanan penuh kejahatan menghampiri sesosok yang lebih menyukai gelap daripada terang. Ia mengincar-incar, dan mencari celah dimana serangan itu akan dimulai. Berada di ruangan sebuah hotel, anak emas itu beristirahat, dipayungi awan mendung di kota New York. Besok liburan akan dimulai dan anak itu hanya tertidur dengan pulasnya tanpa mengetahui apa yang terjadi diluar. Seorang malaikat pelindung berjaga-jaga, matanya mengarah tajam pada sebuah kegelapan. Ia mengetahui bahwa ada bahaya yang akan datang dari kegelapan itu, sementara beberapa orang lainnya berjaga-jaga dalam terang.

Bagi sesama pembunuh bayangan, John terbiasa membaca pergerakan sosok yang serupa. Mereka seringkali menyerang pada saat semua orang lengah dan menyisakan hanya sebuah penyesalan bahwa hal-hal yang berharga telah direnggut dengan paksa. Kematian datang dengan sangat cepat dan sepertinya adalah perenggut kebahagiaan yang melebihi peti emas. John memahami filosofi tersebut, maka sampai pada waktu yang tidak ada batas, Ia terus mengawasi kegelapan tersebut. Ada sepasang mata yang terlihat, sangat jelas, dan mata John beradu dengan mata tersebut.

"Datanglah ke sini, jika kau berani!" John memberi isyarat tantangan, bahwa pembunuh bayangan tersebut tidak akan berhasil.

Setelah menggelar tantangan tersebut maka yang terjadi setelahnya adalah mata yang mendadak menghilang dan jeritan kesakitan dari banyak orang di jalanan. Beberapa mata-mata di jalan tersebut terjatuh satu per satu, gerakan yang sangat cepat. John memperhatikan dari atas jendela kamarnya, tepat satu lantai di atas kamar Slincair. Dia sudah datang, sang pembunuh bayangan.

Gerakan di luar kamar sangat mengganggu, beberapa mata-mata yang panik segera melapor pada John bahwa musuh telah datang. John hanya tersenyum lalu meminta kepada para mata-mata tersebut untuk tenang, "Dia masuk perangkap, pembunuh bayangan amatir! Biarkan saja dia datang!"

Ah, benar saja. John tidak mungkin sebodoh itu. Dalam bertindak kejahatan juga memerlukan sebuah otak. Bagaimana mungkin John membiarkan Slincair dalam situasi berbahaya seperti ini? Tidak, yang ada di lantai bawah bukan Slincair, itu adalah umpan. "Kalian ke posisi bertahan, yakinkan pembunuh tersebut untuk mulai perhitungan."

Gerombolan mata-mata tersebut kebingungan dan memandang satu sama lain, tentu tidak memahami ucapan John. "Apa maksudnya, bos?" tanya salah seorang mata-mata yang masih sangat muda, rambutnya pirang.

John tersenyum, "Maksud saya, lawan dia."

Masih memandang satu sama lain, kemudian mereka bergerak juga dan membentuk pertahanan di sekitar lift dan pintu kamar Slincair di lantai bawah. John bergegas meloncat keluar jendela dan masuk ke kamar Slincair melalui jendela yang ada di bawah.

"Datanglah, idiot. Aku akan kirim kepalamu kepada Watson!"

Lagi. Terdengar keributan diluar. Dalam seperkian detik langsung menjadi sunyi. Sangat cepat, dan pintu kamar pun dibuka paksa.

GUBRAK!!!!!

PICTURE CREDIT

Rating: 4.5 Description: BAHAYA DALAM KEGELAPAN Reviewer: Denny Leo - Itemreviewed: Pelindung Slincair

« READ MORE »

Review http://denileo.blogspot.com/ on alexa.com