ACUH TAK ACUH |
Tapi sangkaan itu menjadi sebaliknya, dibalik pagar itu tidak ada yang sungguh-sungguh mengganggu, melainkan hanya sekelompok orang yang menjaganya dari jarak yang sangat jauh. Intuisinya memberitahu bahwa ada banyak orang yang selama ini berada di dekatnya dan secara diam-diam adalah para mata-mata pelindung. Ia tahu, namun hanya berusaha agar tidak tahu. Apapun yang mereka lakukan, Slincair mengerti bahwa itu adalah demi kebaikannya. Bahkan ketika ia berjalan ke sekolah dan diganggu berbagai macam gangguan kecil tak sedikitpun dari mereka yang mengawasi akan bertindak. Mungkin penjagaan ini tidak dimaksudkan untuk membuat lemah, hanya memastikan bahwa tidak ada gangguan yang terlalu berbahaya, seperti pembunuhan.
Melihat kembali ke arah seberang jalan, ada sebuah mobil melintas perlahan, keluar dari dalam gelap di samping rumah. Sesosok pria berpakaian hitam melintas, masuk ke dalam mobil tersebut. Gerakan mereka terlalu santai dan sepertinya tidak berniat untuk melakukan sesuatu yang aneh, namun gerakan itu terlalu pelan, seolah mereka mengawasi, sampai pada ujung jalan, kecepatan mobil itu tidak juga bertambah. Tiba-tiba dari dalam mobil tersebut terdengar suara tembakan.
TARRR!!!!!
Begitu kerasnya sampai terdengar dengan sangat jelas. Tidak lama setelah terdengar suara tembakan, tak ada reaksi berarti dari warga sekitar perumahan, semua masih sunyi. Hanya saja mereka tidak mau tergesa-gesa untuk panik. Mereka juga mengawasi kali ini dari balik jendela yang gelap, sama seperti Slincair dari berbagai sudut jalan yang bersebrangan.
Sementara itu Ayah Slincair, John tiba-tiba muncul dari belakang, mengejutkan anaknya yang terpana melihat ujung jalan di dekat area perumahan, "Get away from that window, son. It might be dangerous."
Slincair menyingkir sedikit, menggeser posisi duduknya lalu bertanya, "Dad, what happen in there?"
"I don't know, son. Maybe the crime ambused." Jawab John berusaha menenangkan anaknya, "You can sleep with me this night only if you afraid."
Slincair berpikir dan mempertimbangkan, "Don't worry, dad. It's okay."
John kemudian menepuk pundak anaknya, dan beranjak pergi, "Go sleep now, tommorrow you have a morning class, don't you?"
Pertanyaan John selalu seperti tidak perlu dijawab, sampai saat ini Slincair tidak memahami kenapa perlakuan Ayah asuhnya seperti acuh tak acuh. Apakah karena John menginginkan anak asuhnya cepat menjadi pribadi yang mandiri? Ah, entahlah.
Rating: 4.5 Description: ACUH TAK ACUH Reviewer: Denny Leo - Itemreviewed: Sekolah Slincair
0 Komentar:
Post a Comment