CEMBURU |
Mereka cemburu, bahkan seperti diriku sendiri yang pernah merasakan cemburu. Ketika mungkin hal terbaik yang telah kita perbuat tidak dapat diterima oleh orang lain. Cemburu akan selalu ada, tapi tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa orang yang cemburu begitu banyak, sehingga mengharapkan kehancuran kehidupan kita dengan segera. Aku membawa setidaknya orang yang dahulu berjuang sepenuhnya untuk menyelamatkan ku, kini malah menginginkan ku mati dihadapan altar kecemburuan. Dia adalah Gustave. Aku mengenali persis apa salah ku padanya, tapi beginilah seharusnya, kami harus memperjuangkan sesuatu yang terlalu berharga sekalipun ditukar dengan persahabatan. Ini terdengar gila, tapi pada akhirnya tidak satu pun dari kami yang mengalah.
Dia pergi, begitu juga kemarahan yang dipendamnya dalam gelap dan menunggu waktu yang paling tepat untuk menyergap. Aku hanya berusaha terus percaya bahwa dia tidak akan melakukan kejahatan melebihi kebaikan yang dahulu diberikannya padaku. Tapi apabila itu adalah hati seorang manusia, aku jelas sedang bertaruh, bertaruh terlalu besar. Kepercayaan ku tanpa jaminan, begitu juga keberadaanku di matanya, apakah aku layak untuk dikorbankan atas ego yang menginginkan apa yang sangat kuinginkan.
Kami sama-sama berada dalam jalan pikiran yang sama, dan pada akhirnya pun ini adalah pertarungan ku dengan dia sebagai sesama laki-laki. Secara tidak langsung kami menyepakati bahwa dalam perkara ini, seorang gadis yang kami perebutkan bernama Helena tidak akan dilibatkan, dan jika dia sungguh-sungguh ingin melukai, maka yang dilukai adalah salah satu dari diri kami. Dan benar, kemarahannya bukanlah gurauan dalam semusim, dia benar-benar datang dengan pembalasan dendam yang terlalu rapi, sehingga sepertinya dia berhasil menemukan beberapa orang yang memiliki kecemburuan yang sama kepadaku, namun dalam hal yang berbeda.
Yang kuharapkan adalah kematianku, tanpa menyusahkan Helena. Biarlah kami bertarung seperti anak kecil yang tidak dapat menerima suatu kenyataan bahwa ada beberapa hal di dunia ini yang tidak dapat dimiliki, dan itu sifatnya adalah takdir. Apakah benar pada akhirnya takdir dapat dirubah? Beberapa hal memang dapat dirubah, begitu juga takdir, akan tetapi dalam beberapa kesan yang saya dapatkan, takdir itu memerlukan suatu tindakan nyata. Aku atau Gustave yang tersingkir, itu adalah pilihan yang akan menentukan bagaimana takdir itu semestinya berbicara.
Atau bisakah kami berdamai pada akhirnya? Semua itu seperti menuliskan sesuatu dalam perubahan nada bicara dan isi dari tulisan. Sulit untuk melemparkan hak kita dalam kebesaran hati dan pada akhirnya akan berakhir pada sikap pecundang. Saat ini Gustave adalah si pecundang itu, dan aku belajar percaya bahwa gelar pemenang atau pecundang adalah gelar bergilir yang sewaktu-waktu dapat berpindah tangan. Aku berjuang selayaknya Gustave yang terus berjuang, dan tidak ada satu pun dari diri kami yang benar-benar bersalah.
Rating: 4.5 Description: CEMBURU Reviewer: Denny Leo - Itemreviewed: Pengenalan Slincair
0 Komentar:
Post a Comment